Selasa, 03 September 2013

Berapa Banyal Teman Anda?


Saya nggak berbicara tentang teman di Facebook apalagi Twitter. Saya berbicara tentang teman—orang-orang yang ulang tahunnya kita ingat tanpa perlu diingatkan oleh Facebook, orang-orang yang nomor teleponnya kita ingat tanpa bantuan phonebook di ponsel, orang-orang yang kita benar-benar peduli karena mereka adalah teman saat susah atau pun senang.


Sudah selesai menghitungnya? Ada berapa?

Menurut penelitian, kita hanya bisa memiliki teman nggak lebih dari 150 orang. Ya, benar. Kalau memiliki akun sosial media Path, kamu pasti langsung sadar bahwa Path hanya mengizinkan kita untuk berbagi dengan 150 orang yang kita anggap adalah lingkaran terdekat.

Adalah Robin Dunbar yang melakukan penelitian ini pertama kali, menemukan korelasi antara rata-rata besarnya ukuran otak manusia dan hubungannya dengan kemampuan mengelola hubungan dengan orang lain. Menurut Dunbar, orang cenderung menghabiskan 40 persen waktu sosialnya dengan lima orang paling penting dalam hidup mereka, dan lima orang tersebut hanya merepresentasikan 3 persen dari total keseluruhan dunia sosial orang tersebut.

Katanya, "Karena waktu yang diinvestasikan dalam suatu hubungan menentukan kualitas hubungan tersebut, memiliki lebih dari lima sahabat adalah hal yang tidak mungkin ketika kita berinteraksi langsung, face to face, dengan satu orang pada satu waktu tertentu."

Dunbar juga mengatakan bahwa orang hanya bisa menjalani hubungan stabil (dalam konteks kedekatan satu sama lain) dengan 150 orang. Menurutnya, "Pikiran (dan ukuran otak) kita tidak didesain untuk memiliki lebih dari jumlah orang yang sangat terbatas dalam dunia sosial kita."

Memang sih, jumlah ini kalau dibandingkan dengan (orang-orang yang kita sebut sebagai) teman di Facebook mungkin jauh lebih sedikit. Tapi alasan yang dikemukakan membuat angka Dunbar terdengar sangat rasional dan akurat. Saya membandingkannya dengan pengalaman sendiri.

Kita biasanya memiliki teman dalam lingkaran dekat berjumlah (kurang lebih) lima orang. Teman tipe ini adalah teman yang bisa kita hubungi kapan pun, siang atau malam, dan untuk hal apa pun. Mereka adalah orang pertama, mungkin setelah keluarga, yang kita hubungi ketika kita terjebak dalam masalah. Seperti kata Bruno Mars, ‘You can count on me, like one two three... I’ll  be there.’

Lalu lingkaran berikutnya, tambahan sekitar 10 teman. Biasanya orang-orang yang kita inginkan untuk datang ke pesta ulang tahun, resepsi pernikahan, acara perpisahan, dan semacamnya. Orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita dan kita memiliki keterikatan emosional yang cukup dekat.

Tambahkan lagi sekitar 35 orang di lingkaran lapis ketiga—teman yang mungkin ada karena situasi dan lingkungan membuat kita berinteraksi dengan mereka. Dan terakhir, 100 orang—biasanya merupakan kenalan dekat, temannya teman, teman yang hanya kita tahu tapi tidak kenal. Atau kata lain: filler friends.

Tapi dengan adanya Facebook dan Twitter yang memungkinkan semua orang terkoneksi—dan membentuk sebuah pola seperti di daerah rural, seperti desa elektronik: semua orang tahu satu sama lain. Apakah ini artinya jejaring sosial mengubah kapasitas otak kita? Apakah kita jadi lebih mampu untuk mengelola lingkaran pertemanan yang lebih besar—katakanlah menambah jumlah sahabat superdekat menjadi 15 orang?

Penelitian menunjukkan bahwa internet memang mengubah cara otak kita bekerja, baik dan buruk. Namun meski begitu, orang masih cenderung memiliki interaksi mendalam dan berarti dengan orang-orang tertentu, dengan jumlah yang relatif sama dari waktu ke waktu.

Sejalan dengan waktu, lingkungan berubah, dan manusia nggak ada yang berada di tempat yang sama terus menerus, kita bisa kehilangan kedekatan emosional—bahkan dengan teman-teman terdekat. Kedekatan emosional turun sekitar 15 persen per tahun akibat tidak adanya kontak face to face—jadi, dalam lima tahun, seseorang yang ada di dalam lingkaran terdekat kita, bisa menjadi orang di lingkaran paling luar—atau bahkan di luar daftar 150 orang tersebut.

Jadi menurut saya, kita seharusnya lebih fokus kepada kulitas waktu yang kita habiskan dengan teman-teman terdekat dari pada menghitung berapa banyak teman yang kita punya.

Kalau ternyata kita hanya nyaman menghabiskan dan berbagi waktu serta momen dengan dua orang sahabat—yang selalu mendukung kita nggak peduli apa pun yang terjadi, yang membiarkan kita menangis di pelukan mereka karena rasanya dunia memperlakukan kita dengan sangat kejam, atau tertawa histeris bersama untuk hal yang hanya orang lain mungkin nggak ngerti—so be it.

Karena mungkin sesungguhnya kita nggak butuh lebih dari itu.

Semoga artikel Berapa Banyal Teman Anda? bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Berapa Banyal Teman Anda? ini, like dan bagikan ketemanmu.

Posting Komentar

KASKASUS.com - All Right Reserved.Powered By Blogger
Template SEO Fendly by JimsonTemplate Edit by : Tutorial Blogspot